Teknik Dasar Shooting Dalam bola Basket
Ada
tujuh teknik dasar dalam shooting, sesuai dengan yang dikatakan Akros
Abidin(1999:59), secara umum teknik dasar menembak shooting itu ada
tujuh jenis yaitu : (1) Tembakan satu tangan (One-hand Set Shoot), (2)
Lemparan bebas (Free Throw), (3) Tembakan sambil melompat (Jump Shoot),
(4) Tembakan tiga angka (Three point Shoot), (5) Tembakan mengait
(Hook Shoot), (6) Lay Up Shoot, (7) Runeer (layup yang diperpanjang)
a. Shooting dengan satu tangan (One-hand Set Shoot)
Tembakan
satu tangan sering dilakukan oleh setiap pemain, untuk melakukan
shooting satu tangan pada dasarnya tekniknya sama seperti yang digunakan
pada tembakan bebas, termasuk pandangan, keseimbangan, posisi tangan,
pengaturan siku, irama tembakan dan pelaksanaanya. Untuk tembakan dengan
jarak yang dekat memerlukan kelentukan pergelangan tangan dan jari
memberikan dorongan yang lebih kuat, sedangkan pada shooting jarak jauh
memerlukan memerlukan dorongan dari kedua kaki, punggung dan bahu.
Gambar .Shooting dengan satu tangan
Sumber : (Danny Kosasih, 2008:50)
b. Lemparan bebas (Free Throw)
Dalam
tembakan bebas memerlukan keahlian, kebiasaan, konsentrasi dan
keyakinan. Langakah yang penting sebelum mengawali tembakan bebas adalah
menghilangkan semua gangguan pada pikiran dan pusatkan perhatian pada
ring basket.
Gambar 5. Lemparan bebas (Free Throw)
Sumber : (Danny Kosasih, 2008:51)
c. Shooting sambil melompat (Jump Shoot)
Teknikshooting
sambil melompat sering digunakan dibandingkan tembakan lainnya.
Tembakan ini sulit dihalangi karena dilakukan pada titik tertinggi
lompatan.
Saat melakukan jump shoot (tembakan melompat),
melompatlah dengan lutut menekuk, lontarkan tubuh dengan kedua kaki, dan
luruskan kaki. Di puncak lompatan, lecutkan pergelangan tangan menembak
langsung ke arah ring. Lecutan pergelangan tangan akan menyebabkan bola
terlempar dengan backspin (putaran pelintir), saat bola terlepas dari
telapak jari- jari menuju sasaran. Lakukan tembakan tinggi melengkung.
Pastikan untuk selalu menindaklanjuti tembakan dengan mempertahankan
posisi pergelangan tangan, dan lengan yang melakukan tembakan sama
seperti ketika melakukan tembakan sampai bola mencapai ring basket.
Gambar 6.Shooting sambil melompat (Jump Shoot)
Sumber : (Danny Kosasih, 2008:51)
d. Tembakan tiga angka (Three point Shoot)
Pada
umumnya three point Shootdilakukan dilakukan sambil melakukan gerakan
lompatan, baik dilakukan dengan satu tangan maupun dengan menggunakan
dua tangan. Sebelum melakukan tembakan ini biasanya lutut sedikit
ditekuk dan siap untuk mendorong kedua kaki keatas dan
setelah melompat tinggi, lepaskan bola yang telah
dikendalikan oleh jari-jari tangan.
Gambar 7.Tembakan tiga angka
(Three point Shoot)
Sumber :
(S4goro.wordpress.com/2012/08/09/teknik-dasar- menembak-bola-basket-2/)
e. Tembakan mengait (Hook Shoot)
Keunggulan
dari hook shootadalah susah untuk dihalangi baik oleh pihak lawan yang
tinggi.Hook shoothanya dilakukan apabila si penembak dekat dengan ring
basket yang berjarak antara 3 sampai 4 meter. Tembakan hook shoot yang
luput sebaiknya dianggap sebagai operan pada diri sendiri.Lawan yang
berusaha menghalangi hook shoottidak akan berada di luar lingkaran,
karena ia akan tetap berusaha keras untuk menghalangi lawan.
Gambar .Tembakan mengait (Hook Shoot)
Sumber : (Danny Kosasih, 2008:53)
f. Lay Up Shoot
Tembakan
lay up dilakukan dengan ring basket, setelah menggiring bola. Untuk
melakukan lompatan yang tinggi dalam gerakan lay up, maka dibutuhkan
kecepatan pada tiga atau empat langkah terakhir.
Sangatlah peting
untuk menjaga agar kepala tetap tegak sewaktu akan dan selama melakukan
tembakan. Bola harus dilemparkan dekat kepapan dengan pergelangan
tangan dan jari. Dan seharusnya menyentuh papan terlebih dahulu baru
masuk ke dalam ring. Ini lebih baik daripada langsung ditembakan ke ring
agar bola lebih mudah untuk masuk kedalam ring.
Gambar .Lay Up Shoot
Sumber : (Danny Kosasih, 2008:50)
g. Runeer (lay up yang diperpanjang)
Tembakan
lay up yang diperpanjang digunakan jauh dari ring basket. Tembakan
runner dilakukan seperti lay up, kecuali ancang-ancang melompat agak juh
dari ring basket.
Komponen Fisik Pendukung Shooting.
Dalam
melakukan shooting komponen fisik sangat berperan sebagai berhasinya
seseorang melakukan shooting.Seperti yang dijelaskan Akros Abidin
(1999:71)
“setiap unsur-unsur gerakan dapat memberikan kontribusi
terhadap keterampilan gerak, karena seseorang yang memiliki
keterampilan gerak adalah orang yang mampu melakukan gerak secara
efisien dan benar secara mekanis”.
Jadi dapat disimpulkan bahwa kondisi fisik memegang peran yang penting dalam keberhasilan meningkatkan prestasi altet.
Selanjutnya
Akros Abidin (1999 : 72) menjelaskan 8 komponen fisik yang dapat
menunjang meningkatnya prestasi seorang pemain dalam bermain bolabasket.
Delapan komponen tersebut yaitu; (1)daya tahan (endurance), (2)
stamina, (3) kelentukan (fexibility), (4) kekuatan (strength), (5) daya
ledak (power), (6) kelincahan (agility), (7) kecepatan (speed), dan (8)
koordinasi.
Dari komponen-komponen yang disebutkan diatas dapat
dianalisis komponen-komponen yang menjadi pendukung keberhasilan
seseorang dalam melakukan sshooting. Secara garis besar komponen fisik
pendukung shooting yang dimaksud dapat diuraikan menjadi beberapa unsur,
diantaranya :
1. Kelentukan (Flexibility)
Kelentukan adalah
kemampuan untuk melakukan gerakan dalam ruang gerak sendi dan gerakan
kelentukan dipengaruhi oleh elastis tidaknya otot-otot, tendom dan
ligamen.Dalam melakukan shooting kelentukan pergelangan tangan dan jari
tangan menjadi sangat fital agar dapat melecutkan bola seperti bola
backspin.
2. Kekuatan
Kekuatan adalah kekampuan otot untuk
membangkitkan tegangan terhadap suatu tahanan.Sedangkan menurut
Hartmann bahwa kekuatan adalah kapasitan seseorang dalam menggunakan
aktivitas otot untuk melawan atau mengatasi tenaga/daya yang dating dari
luar dirinya.Untuk anak tingkat SMP kekuatan otot lengan menjadi salah
satu faktor keberhasilan dalam melakukan shooting. Hal ini dikarenakan
postur tubuh yang masih pendek ditambah dengan bola basket yang cukup
berat menjadikan saat melakukan shooting harus memerlukan kekuatan otot
lengan yang cukup banyak. Perlu diketahui juga saat posisi penembak jauh
dari ring basket tentu kekuatan yang dibutuhkan lebih banyak
dibandingan dengan posisi yang dekat denga ring basket.
3. Koordinasi
Koordinasi
adalah susatu kemampuan gerak yang sangat komplek dan erat hubungannya
degan kecepatan, kekuatan, daya tahan, kelentukan, dan kesegaran
jasmani. Saat melakukan shooting koordinasi antara kekuatan, kelentukan
dan pandangan mata akan berpengaruh terhadap ketepatan bola yang
ditembakan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Shooting
Menurut Dedy Sumiyarsono (2002: 32) ada 5 faktor yang mempengaruhi keberhasilan shooting yaitu:
1. Jarak
Melakukan
shooting dengan jarak yang lebih dekat dengan ring akan menjadi
mudah untuk memasukan bolanya karena akurasi dalam melakukan shooting
menjadi lebih tepat. Akan tetapi melakukan shooting tepat di bawah
ring menjadi sangat sulit untuk dilakukan karena bola harus masuk
melalui sisi atas ring.
2. Mobilitas
Melakukan shooting dengan
sikap berhenti (diam) lebih mudah dilakukan dibanding dengan sikap
berlari atau memutar.Dengan sikap berhenti penembak dapat fokus terhadap
sasaran.Hal tersebut disebabkan juga karena dasar teknik shooting yang
dimiliki belum baik, serta kebisaan yang dilakukan pada saat berlatih.
3. Sikap Penembak
Sikap
menghadap, menyerong atau membelakangi ring basket mempengaruhi sulit
atau mudahnya penembak.Shooting dengan sikap menghadap ke ring basket
lebih mudah untuk dilakukan dibandingkan dengan membelakangi ring
basket. Saat membelakangi ring basket pemain tidak mengetahui dimana
letak ring sesungguhnya dan untuk bisa melakukannya pemain perlu
melakukan latihan agar menjadi terbisa.
4. Ulangan Tembakan
Ulangan
tembakan atau jumlah kesempatan yang diperoleh penembak untuk melakukan
shooting, semakin sedikit mendapat jumlah kesempatan shooting semakin
sulit untuk memperoleh keberhasilan penembak. Saat melakukan shooting
belum berhasil masuk maka pemain akan melakukan koresi kesalahan
shooting pada dirinya dan saat penembak melakukan shooting berikutnya
bisa menjadi benar.
5. Situasi dan Suasana
Faktor situasi dan
suasana fisik serta psikis menjadi persoalan yang penting bagi semua
pemain. Saat kondisi letih atau kecapekan akan berpengaruh dalam
permainan, karena faktor fisik adalah faktor yang paling penting dalam
semua olahraga. Faktor kawan dan lawan juga berpengaruh terhadap pemain
untuk melakukan tembakan seperti saat kawan tidak bisa diajak kerjasama
dan lawan yang sanggat tangguh dalam bertahan, sehingga mempengaruhi
penembak dalam melakukan tugasnya untuk dalam menghasilkan tembakan
yang baik.